Jurnalistik. Smaliska. Senin (27/7) Di tahun 2020 ini, Smaliska wajib banyak bersyukur kepada Alloh SWT, sungguhpun pandemi covid 19, Smaliska masih mendapat kepercayaan dari wali murid untuk menitipkan putra-putrinya.
Tercatat sebanyak 732 pendaftar yang masuk. Dari sekian formulir yang terambil oleh calon peserta didik baru, terdapat 544 calon peserta didik baru yang melunasi biaya daftar ulang sebagai tanda diterimanya sebagai peserta didik Smaliska.
Berjalan seiring waktu terdapat 12 peserta didik yang mengundurkan diri karena diterima di sekolah negeri sehingga sampai saat ini tercatat ada 532 peserta didik di kelas X.
Sabagai peserta didik baru tentunya wajib mengenal secara mendalam sekolah yang akan menjadi rumah keduanya dalam menuntut ilmu. Salah satu agenda perdana untuk peserta didik baru adalah Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).
Adanya pandemi covid 19 ini, pelaksanaan MPLS dilaksanakan secara Luring (Luar Jaringan) dan Daring (Dalam Jaringan). Untuk Luring, Smaliska benar-benar menerapkan protokoler kesehatan secara ketat. Seperti cuci tangan di pintu masuk sekolah serta penyemprotan disinfectan ke tubuh peserta didik di gerbang sekolah. Wajib bermasker dan menjaga jarak antara peserta.
Ketika Luring, Smaliska memaksimalkan untuk memperkenalkan kepada peserta didik baru tentang sekolah dan yayasan. Dalam hal ini disampaikan langsung oleh kepala sekolah serta sosialisasi media Microsoft Teams sebagai media pembelajaran di Smaliska.
Sebagai sentral kegiatan selama MPLS adalah masjid karena ruangannya luas sehingga mudah untuk menjaga jarak antar peserta didik. Jumlah peserta pun tidak boleh lebih dari 150 an dan waktupun hanya tiga jam. Akhirnya peserta yang berjumlah 544 tersebut dibagi menjadi 4 gelombang dengan pembagian setiap hari 2 gelombang.
Pengurus OSIS sebagai pembantu pelaksana di lapangan benar-benar sangat membantu mengarahkan adik-adiknya selama MPLS secara luring.
Kesan mendalam ketika MPLS di masa pandemi ini memunculkan kesan mendalam dari beberapa peserta didik baru. “Saya merasa senang juga sedih ketika MPLS di tahun 2020 ini. Susah hafalin wajah temen – temen karena pake masker.” Tulis Rizky Izzudin Al Musyadieq peserta didik baru dalam acun WhasAppnya.
Nada serupa juga ditulis oleh Andum, peserta didik baru yang aktif dalam ekstra jurnalistik. “ Menyenangkan, penuh tantangan karena kita menghadapi masa baru, dunia yang lebih luas” tulisnya.
Cerita lucu ketika daring juga muncul dari peserta didik baru ketika MPLS. Salah satunya yaitu dari Nadia Khafidhatul Ilma, peserta didik baru yang sekarang ini duduk di kelas X MIPA 6 berbagi cerita lucu ketika MPLS yang lalu dalam acun WhattAppsnya.
“Merupakan kali pertama bagi saya mengikuti MPLS secara daring. Tak pernah berpikir sebelumnya jika MPLS SMA akan menjadi seperti ini. Bayangan MPLS SMA awalnya selayaknya di novel-novel yang pernah saya baca. Tapi, karena pandemi ini semua bayangan itu sirna. Untuk pengalaman memalukan sendiri, yaitu ketika MPLS daring menggunakan Microsoft Teams. Hari itu ada webinar dan Bu Guru nya saya lupa namanya, pokoknya Bu Guru pembimbing regu Cut Mutia 1. Bu Gurunya menyuruh untuk mengangkat tangan. Tapi, saya malah membuka kamera dan mengangkat tangan secara manual. Bu Gurunya lantas tertawa. Malu. Jelas iya. Tapi gapapa karena kejadian itu saya jadi tahu kalau ada tempat khusus saat webinar untuk mengangkat tangan. Yang jelas bukan manual.” (BCR)