- SMA Al-Islam Krian telah membuka pendaftaran peserta didik baru melalui inden di sekolah
- SMA Al-Islam Krian telah membuka pendaftaran peserta didik baru melalui inden di sekolah
Siswa SMA Al-Islam Krian Hasilkan 26 Diorama Kota Sidoarjo
SMALISKA – Sabtu, 22 November 2024, SMA Al-Islam Krian mengadakan Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang diikuti oleh 925 siswa yang terdiri dari kelas X dan kelas XI. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang biasanya setiap jenjang mengerjakan tema projek yang berbeda, tahun ini kelas X dan XI mengerjakan tema projek yang sama yaitu Berekeyasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI, “baru tahun ini kalian, kelas X dan XI dengan tema yang sama, dan akan bersama menikmati karya satu sama lain,” Ujar Bapak Nawawi selaku Koordinator Fasilitator.
Acara Gelar Karya berlangsung dari pukul 07.15 sampai 13.00 di Atrium SMA Al-Islam. Acara dibuka dengan sambutan kepala sekolah SMA Al-Islam Krian, bapak Drs. Suharyono AZ, M.Kom. Dilanjut dengan sambutan dari ketua fasilitator bapak Muhammad Nawawi M.Pd. Beliau menyampaikan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kali ini bertujuan untuk melatih berpikir kritis, mengasah keterampilan dan mencari pengetahuan baru mengenai transisi energi serta efisiensi energi dengan menulis ide dalam artikel berita dan merancang kota ramah lingkungan (eco-city) dalam satu diorama. “Kalian dalam projek ini menumpahkan ide gagasan, bagaimana sidoarjo di mada depan dengan transisi energi dan berbagai model pembangkit listriknya, how to build Sidoarjo in the future,” ucapnya dengan aksen Bahasa Inggrisnya yang sangat khas.
Gelar Karya Tema Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI kali ini mengangkat topik Desain Kota Ramah Lingkungan di Wilayah Sidoarjo, siswa kelas X dan XI SMA Al-Islam diasah kemampuannya untuk mendesain ulang untuk membangun wilayah sidoarjo di masa depan, dengan tahap awal proses literasi, dimana siswa diminta untuk mencari informasi terkait eco city, transisi energi, dan energi terbarukan guna pengetahuan awal sebelum mendesain kota, “tujuannya agar siswa kita mempunyai bekal dalam mendesain nantinya, energi apa yang ingin dipakai, bangunan seperti apa yang ingin ditata di kotanya, agar imajinasi yang dibangun sesuai dengan ilmu pengetahun,” jelas Pak Hanafi selaku salah satu ketua fasilitator.
Gelar Karya yang terdiri dari 26 diorama itu berasal dari masing masing kelas, “Ada 26 diorama yang berasal dari 26 kelas. Pada awalnya tiap kelas dibagi menjadi 6 kelompok yakni kelompok walikota, arsitek sekolah, arsitek bisnis, arsitek pemukiman, insinyur pembangkit listrik dan transportasi, lalu semua elemen kota dirancang menjadi 1 diorama,” Jelas Bu Rizki dengan penuh semangat. Diorama dikerjakan secara berkelompok dalam 1 kelas selama 5 hari, mulai dari konsep, desain sampai pada penyelesaian diorama.
Gelar Karya tidak hanya pameran diorama, namun juga ada presentasi mengenai kota yang digagas oleh kelasnya dengan tujuan ide dan gagasan ini bisa diketahui oleh semua siswa yang hadir saat gelar karya. Dengan berbagai karya yang ada, semua siswa antusias mengikuti rangkaian acara gelar karya, “Akhirnya, saya bisa menikmati hasil karya teman-teman, setelah sama-sama sibuk dengan karya sendiri di kelas masing-masing,” ungkap Rendy siswa kelas XI yang berkeliling menikmati diorama temannya. Begitu juga Naufal dan temannya Ibnu, yang tidak hanya berkeliling tapi ikut mereview diorama setiap kelas, sekaligus bertanya-tanya kepada penjaga stand pameran “agar kita tahu ide mereka juga menambah wawasan, apalagi kita sudah bikin bagus, siapa tahu ada yang lebih bagus atau idenya lebih menarik, bahkan layoutnya juga kita bahas.” Jelas Ibnu dengan lugas.
Bapak Drs. Suharyono AZ, M.Kom. selaku kepala sekolah menaruh harapan besar atas projek ini, “semoga gagasan yang tercipta ini bisa menambah pengetahuan untuk kalian semua, semoga bisa diterapkan di masa depan.” Bapak kepala sekolah juga berkeliling bersama Wakil kepala sekolah bidang kurikulum Ibu Nur Shofia, serta diikuti oleh bapak ibu guru yang lain. Kedatangan itu menjadikan tampak kebahagiaan dan antusiasme penjaga stand diorama untuk menjelaskan hasil dari dioramanya.
Bapak Gunawan Amiruddin Hasan, S.Pd berharap dengan adanya projek ini siswa SMA Al-Islam Krian terbiasa untuk berpikir mendalam, berkolaborasi dalam menuangkan gagasan dan mengimplementasikan gagasannya bersama-sama. Pak Gunawan juga menambahkan bahwa secara projek memang jangkanya pendek namun semoga manfaat secara kelompok dan individu bisa melekat sampai kapanpun.(vnz/ar)
Artikel Lainnya
Blog Guru
