Belajar dari rumah menjadi populer setelah pandemi Covid-19 mulai menyebar di wilayah Indonesia. Asalnya pembelajaran daring menjadi menyenangkan bagi siswa karena berada di rumah bersama keluarga. Hari-hari berada di rumah menjadi obat kebosanan sebagian siswa yang setiap hari harus bangun pagi, pakai seragam dan bersepatu kemudian berangkat ke sekolah.

Belajar di rumah dapat dilakukan dengan lebih santai tanpa pakai baju seragam, bahkan tanpa mandi pagi sekalipun, pembelajaran tetap berlangsung. Keadaan seperti ini apabila dilakukan dalam waktu yang lama, tentu juga membosankan, bukankan seusia anak SMA masih enerjik, butuh bergerak, butuh bersosialisasi, berinovasi dan sebagainya.

SMA Al-Islam sesuai dengan keputusan empat menteri, harus patuh pada peraturan yaitu melanjutkan pembelajaran secara daring bagi seluruh siswa. Kami telah melatih seluruh guru untuk mempersiapkan pembelajaran secara daring agar tidak membosankan dan bermanfaat bagi seluruh siswa.

Tetapi banyak diantara siswa dan orang tua yang masih mengiginkan pembelajaran secara luring, dengan berbagai alasan. Berdasarkan nota dinas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, akhirnya kami memberlakukan pembelajaran luring bagi siswa SMA Al-Islam dengan ketentuan sebagai berikut :

    Hanya satu kali dalam satu minggu, seorang siswa mengikuti pembelajaran luring
    Dilaksanakan dalam dua shift
    Waktu luring hanya 3 jam
    Satu kelas diisi maksimal 20 anak
    Diberlakukan protokol kesehatan yang ketat

Kelas XI dan XII kegiatan luring dimulai pada tanggal 20 Juli 2020 sesuai dengan jadwal yang telah dibagikan.